Oleh: Yohana Hoetama & Noni Pahmi, Editor Rekata

Editor: Annisa Ardiani, Content Writer Rekata

Jika seorang penulis ingin fokus untuk membuat ceritanya lebih dipercaya (believable), sangat penting bagi mereka untuk sepenuhnya memahami motivasi karakter. Pembaca akan dengan senang hati menerima dan menangguhkan ketidakpercayaan mereka untuk cerita apapun —apakah itu berlatar jauh di luar angkasa, atau dalam masyarakat yang dijalankan oleh terrier—selama semua karakter memiliki motivasi yang dapat diterima dan berperilaku masuk akal. 

Apa itu Motivasi Karakter? 

Motivasi karakter adalah alasan di balik perilaku dan tindakan karakter dalam adegan tertentu atau di sepanjang cerita. Motivasi adalah kebutuhan intrinsik: mungkin kebutuhan eksternal dan berhubungan dengan kelangsungan hidup, tetapi mungkin juga kebutuhan psikologis atau eksistensial, seperti cinta atau pencapaian profesional.

Motivasi karakter membuat penulis lebih mudah untuk menempatkan diri mereka di kepala sebuah karakter. 

  1. Motivasi membuat penulis lebih mudah untuk menempatkan diri mereka di kepala sebuah karakter. 
    • Agak susah untuk menulis karakter yang “marah.” Lebih baik untuk menciptakan situasi yang membuat mereka frustasi, mengakibatkan kemarahan mereka. Sehingga penulis dan pembaca bisa melihat diri mereka dalam karakter itu. 
  2. Setiap karakter perlu memiliki motivasi, tidak peduli seberapa tidak disukai mereka. 
    • Penulis cenderung pandai menciptakan cerita untuk protagonis dan melupakan tentang antagonis. “Menjadi jahat” tidak begitu baik. Kamu akan menyadari bahwa antagonis akan menjadi lebih menarik dan menyeramkan jika mereka relatable daripada “menjadi jahat” saja. 
  3. Pembaca membutuhkan motivasi karakter kamu agar dapat dipercaya.
    • Pembaca tidak harus menyukai, menyetujui, atau mempunyai motivasi sama dengan karakter tetapi mereka hanya perlu PERCAYA. Seorang penulis dan blogger, Ryan Lenz, mengatakan bahwa motivasi karakter adalah krusial untuk menarik pembaca pada cerita. “Siapa dalam hidupmu yang tidak menginginkan apapun? Tidak ada. Semua orang menginginkan sesuatu, karaktermu juga.”

Seorang psikolog Amerika bernama Abraham Maslow mengajukan banyak ‘keinginan’ manusia dan memprioritaskannya dari kebutuhan dasar untuk bertahan hidup hingga keinginan eksistensial seperti aktualisasi diri dan moralitas.

Teori Maslow menyatakan bahwa semua kebutuhan fisiologis dasar harus dipenuhi sebelum seseorang mulai berfokus pada tujuan yang lebih tinggi seperti pemenuhan kreatif. Namun, ada perdebatan tentang hirarki yang ditempatkan atas motivasi ini. Intinya adalah semua perilaku manusia harus berasal dari “kebutuhan”.

Perbedaan antara Tujuan dan Motivasi Karakter

Tujuan dan motivasi biasanya membingungkan karena keduanya adalah hal yang “diinginkan” oleh karakter dan keduanya bisa mendorong karakter dan cerita mereka. Mungkin cara termudah untuk membedakan tujuan dan motivasi adalah:

  • Tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai oleh karakter. Misalnya, menjadi kaya atau memenangkan turnamen. 
  • Motivasi adalah alasan yang mendasari seseorang mempunyai tujuan tersebut. Misalnya, karena ketakutan menjadi tidak aman secara finansial atau untuk membuktikan diri sebagai orang yang luar biasa.

Apakah Motivasi Karakter Harus Rasional?

Motivasi dalam fiksi tidak harus rasional. Lagipula, manusia sangat tidak rasional. 

Dilihat dari contoh diatas, ‘ketakutan’ dan ‘cinta’ adalah salah satu motivasi. Ketakutan kelaparan, kematian, dan ditinggalkan. Cinta orang lain, sukses, prestase. Ketakutan dan cinta bisa menjadi tidak rasional, dan saat itulah cinta dan ketakutan menjadi fobia dan obsesi. 

Contoh motivasi tidak rasional bisa diambil dari komik Marvel, yaitu Thanos. Berbeda dengan film Infinity War, motivasi Thanos adalah cintanya terhadap Death. Sesuatu yang mungkin tidak semua dari kita bisa pahami. Tetapi setelah kita menerima itulah motivasinya, yang kita akan peduli adalah bagaimana ia mencapainya dengan tujuannya: mendapatkan semua Infinity Stones dan menghapus setengah kehidupan dari alam semesta untuk membuktikan cintanya terhadapnya. 

Motivasi tidak harus rasional yang penting mereka masuk akal dan mengikuti sejumlah logika internal. 

Apakah Pembaca Harus Perlu Mengetahui Motivasi Karakter? 

Tidak secara eksplisit. Tetapi dalam buku yang bagus, motivasi karakter bisa terlihat jelas dari dialog dan narasi. Pembaca tidak harus mengetahui setiap karakter punya motivasi. Tetapi, kesadaran penulis terhadap motivasi karakter mereka akan meningkatkan peluang untuk karakter tidak menjadi klise atau tempelan saja. 

Bisakah karakter mempunyai motivasi yang bertentangan? 

Konflik adalah inti dari cerita dan penting untuk menciptakan karakter yang menyeluruh. Jika karakter utama menginginkan sesuatu, dan sesuatu itu adalah konflik external, maka perjalanannya sangat sederhana: menaklukan antagonis dan menang. Hanya dengan karakter mempunyai motivasi ganda dan mereka dipaksa untuk memilih salah satunya, maka kita bisa melihat wujud asli sang karakter. 

Contohnya adalah Katniss Everdeen dari The Hunger Games. Katniss adalah seorang pemburu hebat yang terlibat dalam permainan televisi yang mematikan. Untuk tetap hidup, dia harus membunuh pesaing lain yang terkadang adalah anak-anak dan temannya sendiri. Dari sini, Katniss mempunyai dua motivasi yaitu:

  • Bertahan Hidup (kebutuhan hidup)
  • Memeluk kode moralnya, yaitu tidak membunuh (kebutuhan psikologis)

Hanya dari dua elemen ini, muncul konflik utama dalam buku: bagaimanakah Katniss bertahan hidup tanpa mengorbankan temannya dan moralnya?

Untuk seberapa penulis, motivasi karakter itu mudah karena mereka memikirkan bagaimana perilaku karakter mereka dalam situasi tertentu (bukan bagaimana menurut mereka seharusnya karakter akan berperilaku). Ada pertanyaan yang kamu bisa tanyakan sendiri untuk mencari tahu motivasi karakter kamu seperti: 

  • Apa yang mereka inginkan?
  • Kenapa mereka menginginkan itu?
  • Mengapa mereka melakukan itu?
  • Apakah ada sesuatu yang terjadi pada mereka ketika anak-anak atau di lingkungan persekolahan?
  • Siapa yang menyakiti mereka?
  • Siapa yang mereka pernah sakiti?

Setelah kalian menentukan motivasi mereka, karakter kalian akan bisa menunjukkan kalian ke mana mereka harus pergi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *