Momen memasuki lingkungan baru dan berbeda menjadi hal yang cukup menakutkan bagi beberapa anak, salah satunya saat pertama kali masuk ke sekolah baru. Sebagai orang tua, kita punya peran penting untuk mendukungnya agar bisa tetap percaya diri di lingkungan yang baru.
Sebelumnya, kita perlu mengenal karakteristik Si Kecil karena setiap anak tidak bisa diberikan cara yang sama dalam meningkatkan kepercayaan dirinya. Mengatasi kepercayaan diri anak yang pendiam akan berbeda caranya dengan anak yang mudah bergaul.
Setelah mengenal karakteristik anak, kita bisa menerapkan cara yang sesuai berdasarkan karakteristik tersebut. Memang membutuhkan trial and error, tetapi pengenalan karakter ini bisa lebih memudahkan dalam mencari cara untuk menyemangatinya agar percaya diri.
5 Tips agar Anak Percaya Diri di Sekolah
Meskipun cara menerapkan ke setiap anak berbeda, umumnya ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk berbagai karakteristik anak. Ini dia 5 tips yang bisa kamu terapkan untuk meningkatkan kepercayaan diri anak di sekolah.
1. Tanyakan perasaan anak
Saat memasuki lingkungan baru, tanyakan kepada anak tentang persaannya. Apakah ia takut, atau malah bersemangat? Tanyakan juga alasan mengapa ia merasa demikian. Dengan begitu, kita bisa memberikan dukungan yang sesuai.
2. Memberikan semangat dan pujian
Salah satu bentuk dukungan yang bisa kita berikan ke Si Kecil adalah semangat dan pujian. Jika ia merasa takut menghadapi sekolah baru, kita bisa memberikan memberikan pengertian bahwa perasaan takut tersebut wajar tetapi ia tidak perlu merasa takut karena kita ada didekatnya.
Selain itu, kita juga bisa memberikan kata-kata pujian jika ia merasa tidak percaya diri. Misalnya saat anak minder dengan kepintaran teman-temannya, kita bisa memuji kehebatan Si Kecil dalam mata pelajaran tertentu atau semangatnya dalam belajar. Buat ia percaya akan kemampuannya sehingga menjadi percaya diri.
3. Berikan kesempatan kepada anak untuk memecahkan masalah
Kepercayaan diri anak juga dapat dibangun dengan memberikan tantangan kepada Si Kecil. Kita bisa memberikan tugas-tugas sederhana, seperti membantu membersihkan meja setelah makan atau membersihkan mainan setelah bermain.
Jika anak melakukan salah, jangan memarahinya. Itu akan membuatnya merasa terkucilkan dan tidak percaya diri. Sebagai support system utama, orang tua harus bisa menjadi orang yang paling mendukungnya. Beri tahu kesalahan anak dengan cara yang halus dan konstruktif.
4. Menguatkan anak saat menghadapi kegagalan
Tidak hanya anak, orang dewasa pun akan merasa tidak percaya diri ketika menghadapi kegagalan. Saat anak gagal, kuatkan Si Kecil dengan memberikan kata-kata penyemangat dan dukungan dalam bentuk lainnya. Hindari kata-kata merendahkan yang membuatnya semakin minder dan malu.
Selain itu, dorong anak untuk bangkit dari kegagalan dan mencoba kembali. Berikan petunjuk spesifik kepada anak bagaimana cara memecahkan masalah dengan baik.
5. Memberikan contoh kepada anak
Umumnya, anak cenderung meniru apa yang orang tua lakukan. Kita bisa mencontohkan kepada Si Kecil bagaimana menjadi orang yang percaya diri. Contohnya, dengan menceritakan dan merayakan pencapaian kita dengan anak.
Bicarakan tentang usaha apa yang telah kamu lakukan untuk berhasil mencapai prestasi tersebut. Dengan begitu, kita juga bisa sembari membahas kemampuan anak dan bagaimana caranya untuk bisa mengembangkan potensi tersebut agar bisa berhasil dengan percaya diri.
Cara Laras Menyemangati Margo di “Margo dan Rahasia Setengah Abad”
Kamu bisa meniru cara Laras, ibu Margo, dalam novel “Margo dan Rahasia Setengah Abad” dalam menyemangati Margo agar anaknya percaya diri saat masuk ke SMA Manggala Utama yang terkenal mewah. Laras dan Margo sendiri hidup sederhana, gaya hidup mereka berbeda jauh dengan siswa lainnya.
Agar tidak menjadi rendah diri dan minder, Laras selalu mengingatkan Margo bahwa mereka punya kelebihan yang mungkin tidak semua orang punya, yaitu kerja keras dan rasa syukur. Meskipun mereka tidak bergelimang harta, mereka bisa mengejar cita-cita dengan dua modal itu.
Margo sendiri ingin bersekolah di SMA Manggala Utama bukan hanya karena kualitas sekolahnya, tetapi juga karena almarhum ayahnya juga pernah bersekolah di sana. Tidak banyak kenangan yang ia miliki bersama ayahnya. Ia pun berusaha untuk mencari jejak ayahnya di sekolah itu.
Penulis dari novel ini, Aghnia Sofyan, adalah salah satu pemenang dari The Writers’ Show 2020. Setelah menjadi pemenang, Aghnia berkesempatan untuk menerbitkan naskahnya menjadi novel bersama m&c!. Kamu bisa memesan novel “Margo dan Rahasia Setengah Abad” di Gramedia terdekat dan mengakses e-book-nya di Gramedia Digital.
The Writers’ Show (TWS) adalah kompetisi menulis di www.gwp.id. Para peserta yang terpilih akan mendapatkan kesempatan untuk mentoring bersama editor profesional dari penerbit Gramedia group. Naskah para pemenang akan diterbitkan oleh penerbit Gramedia group secara cetak dan digital.
Ketinggalan TWS tahun lalu? Tenang saja, TWS akan kembali lagi di tahun 2021. Ikuti terus Instagram @gwp.id untuk tahu detail selanjutnya!