Penulis: Karina Alya

Editor: Adrindia Ryandisza

Book Shamer karya Asmira Fhea yang diterbitkan Gramedia Pustaka Utama ini adalah salah satu pemenang The Writers’ Show Gramedia Writing Project tahun 2021. Tidak heran mengapa Book Shamer menjadi pemenang karena menawarkan kisah unik yang mengangkat cerita hidup seorang pengulas buku atau book reviewer. Amy Dhriti, seorang book reviewer yang terkena hujatan karena salah satu buku yang ia ulas. Ia mengatakan bahwa buku tersebut tidak bisa ia selesaikan karena isinya tidak padu, bahkan tata bahasanya berantakan.

Padahal, Amy sedang mengikuti kompetisi Versatile Book’s Reviewer yang salah satu kriteria penilaiannya adalah personal branding. Berkat terpaan komentar kebencian kepada dirinya di salah satu media sosial membuat personal branding-nya memburuk. Mau tidak mau, Amy harus mencari dalang dari banyaknya ujaran kebencian yang menyerang.

Kisah ini berfokus pada berbagai upaya yang Amy lakukan untuk mengembalikan nama baik. Konflik internal Amy juga menjadi salah satu tantangan baru, yaitu konflik dengan keluarganya. Ketidaksetujuan kedua orangtuanya atas pilihan Amy memilih jurusan Sastra Indonesia membuat dirinya harus ekstra berhati-hati agar masalah ini tidak sampai ke telinga orangtuanya.

Lahir dan besar dari keluarga mapan, Amy digambarkan sebagai sosok perempuan yang gemar membaca dan terpelajar. Namun, sejak awal saya membaca novel ini, saya merasa bahwa sosok Amy terasa angkuh dan terkadang terasa gak napak tanah. Seiring berjalannya cerita, Amy bergabung dengan Komunitas Akar Cerita yang mengajar anak-anak di Bantar Gebang.

Tidak hanya mencari orang yang mulai melemparkan bola panas kepada dirinya, Amy belajar bahwa tidak semua orang memiliki hidup yang beruntung sepertinya. Mereka tidak bisa bermimpi setinggi mimpi Amy waktu kecil karena keterbatasan ekonomi dan juga stigma masyarakat.

Jujur, saya merasa menjadi sosok Amy selama membaca. Sebagai seorang perempuan yang hidup nyaman di kota dan tidak perlu memikirkan kebutuhan dasar untuk esok hari karena semuanya sudah tersedia. Secara mengejutkan, Book Shamer justru lebih banyak memberikan saya pemahaman atas besarnya dampak kesenjangan sosial daripada pemahaman atas hidup seorang book reviewer. Penulis berhasil membawa saya masuk ke dunia baru, dunia yang tidak pernah saya ketahui sebelumnya, beserta isu-isu rumit yang ada di dalamnya.

Secara alur, saya sangat menikmati bagaimana penulis membangun ketegangan Amy yang diburu waktu untuk memulihkan nama baiknya. Walaupun demikian, saya merasa belum ada alasan yang jelas terkait buku yang Amy ulas, yang membuatnya menjadi sasaran hujatan massa. Kehadiran tokoh-tokoh yang menjadi lawan Amy membuat kisah ini lebih berwarna dan lebih memancing emosi pembacanya.

Petualangan Amy mencari pemilik akun anonim yang menyerangnya membawa Amy ke berbagai pelajaran hidup, termasuk cinta. Saya tidak menyangka bahwa Book Shamer memiliki cerita cinta yang berhasil membuat saya blushing dan kicking my feet up in the air. Kisah cinta yang hangat tiba-tiba muncul di bagian terakhir buku membawa angin segar. Bukan menjadikan karya ini jomplang, justru kisah cinta yang tidak terduga ini menambahkan rasa manis pada Book Shamer.

Dapatkan Book Shamer hanya di:

Gramedia.com https://www.gramedia.com/products/book-shamer

Tokopedia Gramedia Official Store (-)

Shopee Gramedia Official Shop  https://id.shp.ee/1HKvWaG 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *